Sabtu, 24 September 2011

Hak dan Kewajiban Warganegara

Indonesia merupakan salah satu bentuk Negara yang demokratis dengan kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Rakyat sebagai salah satu komponen dari sebuah Negara memiliki peranan dalam pembangunan Negara. Rakyat disebut juga warganegara yang berarti memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Berbagai macam hak dan kewajiban warganegara harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan. Oleh karena itu, kita sebagai warganegara Indonesia harus dapat memahami hal-hal mengenai hak dan kewajiban dari warganegara. Agar proses pembangunan di negeri ini dapat berjalan sesuai dengan cita-cita bangsa.  
Dalam arti etnis bangsa adalah kelompok manusia yang brasal usul tunggal baik dalam arti keturunan maupun kewilayahan. Bangsa dalam arti cultural yaitu sekelompok manusia yang menganut kbudayaan yang sama. Sedangkan, Bangsa dalam arti politis merupakan kelompok manusia yang mendukung suatu organisasi kekuatan yang disebut negara tanpa menyelidiki asal usul keturunannya. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan adat, bahasa dan sejarah serta berperintah sendiri. 
Negara adalah organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintah yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Sebuah negara dapat berbentuk negara kesastuan (unitary state) dan negara serikat (federation). 
Unsur-unsur terbentuknya Negara yaitu rasa untuk bersatu, tekad untuk hidup bersama, rasa nasionalisme. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada. 
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan suatu masyarakat. Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat itu mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati diri atau identitas serta apa yang akan dilakukan kedepan. 
Seiring berjalanya waktu pemikiran untuk menciptakan suatu identitas kolektif yang menggalang kehidupan bersama sebagai. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa idividu-individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui. Seringkali nilai-nilai, norma, dan simbol-simbol ekspresif ysng dianut bersama memberikan definisi, kesadaran, dan penghargaan diri. Nilai, norma, dan simbol-simbol ekspresif memberikan justifikasi bagi tindakan-tindakan di masa lalu, menjelaskan perilaku sekarang, dan merpakan pedoman dalam menyeleksi pilihan-pilihan di masa depan (Andrain, 1992 : 77). Upaya untuk penciptaan identitas bersama telah dilakukan sepanjang sejarah perjalanan masyarakat Indonesia sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia. 
Identitas sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat dilihat pada bendera Negara: yaitu Sang Merah Putih; lambang Negara ialah Garuda Pancasila; slogan/semboyan: Bhineka Tunggal Ika; sarana komunikasi/bahasa Negara yaitu bahasa Indonesia; lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya; dan pahlawan-pahlawan kemerdekaan. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat meningkat eksistensinya serta memberikan daya hidup. 
Sebagai bangsa dan Negara yang merdeka, berdaulat, dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan Negara lain. Indentitas Negara bersama itu juga dapat menunjukan jati diri serta kpribadiannya. Degnan identitas bersama itu juag dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan Negara di masa depan. 
Dalam rangka pelaksanaan kehidupan nasional Indonesia telah memiliki seperangkat sarana yang digunakan sebagai acuan yaitu pancasila sebagai falsafah, ideologi dan dasar negara, UUD 1945 sebagai hukum dasar, wawasan nusantara sebagai wawasan nasional, ketahanan nasional sebagai konsepsi yang merupakan prasyarat untuk mencapai cita-cita dn tujuan nasional. 
Warganegara yaitu anggota dari suatu organisasi kekuasaan yang dinamai Negara. Warganegara adalah salah satu tiang Negara, disamping kedua tiang yang lain, yaitu wilayah, dan pemerintah. Dengan demikian kedudukan warga Negara sangatlah pentingdalam suatu Negara. Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. 
Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan perkawinan. Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisikelahiran dikenal dua asas yaitu asas ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah. 
Menurut Pasal 26 ayat 1 bahwa “yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”. Perkataan “asli” di atas mengandung syarat biologis bahwa asal usul atau turunan menentukan kedudukan sosial seseorang itu “asli” atau “tidak asli”. Keaslian ditentukan oleh turunan atau adanya hubungan darah antara yang melahirkan dan yang dilahirkan. 
Dalam ketentuan UU No. 3 tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara, pasal 14 ayat 1 dinyatakan “Penduduk Negara Indonesia ialah tiap-tiap orang yang bertempat kedudukan di dalam daerah negara Indonesia selama 1 tahun berturut-turut. Dengan demikian WNA dapat dinyatakan sebagai penduduk ketika yang bersangkutan telah bertempat tinggal selama 1 tahun berturut-turut. Pasal 13 UU No. 3 tahun 1946 disebutkan “bahwa barang siapa bukan warga negara Indonesia ialah orang asing”. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. 
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. 
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia memilik pengertian sikap, tekad, tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan seseorang pada tanah air dan memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Dengan hak dan kewajiban yang sama dalam hal ini, rakyat Indonesia harus memiliki kesadaran yang tinggi dan dituntut agar memiliki peran aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuaidengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara.

Baca Selengkapnya......

Jumat, 09 September 2011

Generasi Komputer

Generasi Pertama Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali. Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir. Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks. Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I. Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur Von Neumann tersebut. Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data. Generasi Kedua Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner. Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memprosesinformasi keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini. Generasi Ketiga Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. Generasi Keempat Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor. Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop). IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse. Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar. Generasi Kelima Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri. Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertia manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung. Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi. Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Sumber:www.id.wikipedia.org

Baca Selengkapnya......

Kurikulum Humanistik

A. Konsep Dasar Kurikulum Humanistik Munculnya teori pendidikan empiristik merupakan cikal bakal dari munculnya pendidikan humanis yang kemudian diikuti dengan kemunculan kurikulum humanistik, hal ini dikarenakan sama – sama mengakui bahwa dalam setiap diri manusia tedapat potensi, dan potensi itulah yang akan dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan humanistik merupakan model pendidikan yang berorientasi dan memandang manusia sebagai manusia [humanisasi], yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan fitrahnya. Maka manusia sebagai makhluk hidup, ia harus mampu melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan hidupnya. Maka posisi pendidikan dapat membangun proses humanisasi, artinya menghargai hak-hak asasi manusia, seperti hak untuk berlaku dan diperlakukan dengan adil, hak untuk menyuarakan kebenaran, hak untuk berbuat kasih sayang, dan lain sebagainya. Pendidikan humanistik, diharapkan dapat mengembalikan peran dan fungsi manusia yaitu mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebagai sebaik-baik makhluk [khairu ummah]. Maka, manusia “yang manusiawi” yang dihasilkan oleh pendidikan yang humanistik diharapkan dapat mengembangkan dan membentuk manusia berpikir, berasa dan berkemauan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan yang dapat mengganti sifat individualistik, egoistik, egosentrik dengan sifat kasih sayang kepada sesama manusia, sifat menghormati dan dihormati, sifat ingin memberi dan menerima, sifat saling menolong, sifat ingin mencari kesamaan, sifat menghargai hak-hak asasi manusia, sifat menghargai perbedaan dan sebagainya. Kurikulum merupakan aspek pendidikan yang prinsipil, sebagai turunan dari tujuan, cita – cita atau orientasi pendidikan nasional , sehingga kurikulum menjadi peran yang sangat besar dalam pendidikan. Ada banyak model kurikulum yang berkembang dalam dunia pendidikan, ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum diantaranya adalah satu ; kebutuhan zaman, dua ; pengaruh sosial politik, dan lain sebaginya. Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa kurikulum humanistik berawal dari aliran pendidikan empiristik kemudian lahirlah pendidikan humanis dan lahir pula kurikulum humanistik, sehingga kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanis, yang mana kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi ( Personalized Education ) yaitu Jhon Dewey ( Progressive Education ) dan J.J. Rousseau ( Romantic Education ) . yang mana aliran ini lebih memberikan tempat kepada siswa, artinya bahwa aliran ini beranggapan bahwa manusia adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan, manusia adalah subyek sekaligus obyek dalam pendidikan, dan juga manusia memiliki potensi , kekuatan dan kemampuan dalam dirinya bukan seperti yang dikatakan oleh para nativistik bahwa manusia tak ubahnya gelas kosong yang harus diisi oleh guru, para humanis juga menganggap bahwa manusia atau individu merupakan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh ( gestalt), sehingga berangkat dari sini, pendidikan diarahkan kepada membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan inteletual tetapi juga segi sosial dan afektif . Sehingga dalam pendidikan humanistik meniscayakan akan terbangunnya suasana yang rileks, permissive, dan akrab, sehingga siswa dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Dalam pendidikan humanis juga ditekankan bagaimana siswa dapat memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan, ini semua merupakan sebuah solusi dari semakin jauhnya pendidikan dari realitas sosial, oleh karena itu pendidikan humanis berusaha untuk mengembalikan pendidikan kepada realitas sosila dengan menanamkan nilai – nilai sosial dalam proses pendidikan. Ada beberapa aliran yang termasuk dalam pendidikan humanis yaitu pendidikan ; konfluen, kritikisme Radikal, dan Mistikisme Modern . Kurikulum konfluen dikembangkan oleh para ahli pendidikan konfluen yang ingin menyatukan segi – segi afektif ( sikap, perasaan, nilai ) dengan segi – segi kognitif dan pendidikan konfluen menekankan keutuhan pribadi, individu harus merspons secara utuh, akan tetapi pendidikan konfluen kurang menekankan pengetahuan yang mengandung segi afektif, menurut mereka kurikulum tidak menyiapkan pendidikan tentang sikap, perasaan, dan nilai yang harus dimiliki murid – murid, kurikulum hendaknya mempersiapkan berbagai alternatif yang dapat dipilih murid – murid dalam proses bersikap dan berperasaan dan memberi pertimbangan nilai , yaitu dengan mengajak siswa untuk menyatakan pilihan dan mempertanggung jawabkan sikap – sikap, perasaan – perasaan dan pertimbangan nilai yang telah dipilihnya. Kurikulum Humanistik memiliki indikator menempatkan pembelajar sebagai subject dalam pendidikan, dalam hal ini pendidikan yang bebas (liberating education) mendapatkan posisi yang sepantasnya. Esensi dari kurikulum ini adalah mempertemukan antara affectife domain (emotions, attitude, values) dengan cognitive domain (intelectual knowladge and abilities). Kedua aspek domain ini dapat ditemukan dalam karakter aktifitas pembelajaran sebagai berikut: 1.Partisispasi : power sharing, negotiations dan tanggungjawab bersama 2.Integrasi : interaksi, interpretasi dan integrasi pemikiran, perasaan dan tindakan 3.Relevan : pembelajaran yang memiliki hubungan dengan kebutuhan dasar dalam kehidupan siswa baik secara emosional maupun intelectual 4.Mandiri : diri sendiri merupakan obyek dari pembelajaran 5.Tujuan : memiliki tujuan sosial untuk mengembangkan diri sebagai manusia dalam kehidupan sosial Sebagai contoh salah satu titik berat dalam kurikulum humanistic ini ialah menuntut hunbungan emosional yang baik antara guru dan murid. Guru selain harus mampu menciptakan hubungan yang hangat dan baik dengan murid, juga harus mampu menjadi sumber. Ia harus mampu memberikan materi yang menarik dan mampu menciptakan situasi yang dapat memperlancar proses pembelajaran. Guru harus memberikan dorongan kepada murid atas dasar saling percaya, contoh nyatanya yakni guru tidak memaksakan hal-hal yang tidak disenangi muridnya. Pendidikan kritikisme radikal bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme Rousseau. Mereka memandang pendidikan sebagai upaya untuk membantu anak menemukan dan mengembangkan sendiri potensi yang dimilikinya. Pendidikan merupakan untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak berkembang optimal. Dalam pendidikan tidak ada pemaksaan, yang ada adalah dorongan dan rangsangan untuk berkembang. Mistikisme modern adalah aliran yang menekankan latihan dan pengembangan kepekaan perasaan, kehalusan budi pekerti, melalui sensitivity trainning, yoga, meditasi dan sebagainya. Contoh : Outbound activity, salah satu aktifitas yang berguna untuk perkembangan motorik anak Para siswa diajak untuk melihat proses pembuatan suatu produk Siswa juga dikenalkan dengan rambu-rambu dan peraturan lalu lintas oleh Polisi secara langsung Masuk pasar, untuk mengenalkan para siswa bagaimana cara untuk transaksi jual beli Sejak dini siswa diajak untuk memanfaatkan kertas bekas & didaur ulang untuk bahan kreasi Cara mengirim surat. Siswa juga diajak melihat dari dekat ke Kantor Pos untuk transaksi Pos. Melihat dari dekat pelelangan ikan & kehidupan nelayan serta pengolahan di pantai Kenjeran Mengenal dari dekat Fauna yang ada di Kebun Binatang Surabaya serta melakukan observasi Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus bersama tamu dari Luar Negeri, juga turut bermain teater Pelatihan kepemimpinan dengan permainan di alam terbuka menjadi kebutuhan mendasar Dari kegiatan tersebut sesuai dengan kurikulum yang berbasis rekonstruksi / rekayasa sosial.dimana kurikulum ini lebih menekankan pada problem-problem yang dihadapi murid dalam kehidupan masyarakat.konsepsi kurikulum ini mengemukakan bahwa pendidikan bukanlah merupakan usaha sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi, dan kerja sama. Interaksi atau kerja sama dapat terjadi pada siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan lingkungannya dan dengan sumber-sumber belajar lainnya. Dengan kerja sama semacam ini, para siswa akan berusaha meemcahkan problem-problem yang dihadapi dalam masyarakat agar menjadi masyarakat yang lebih baik. Para ahli rekonstruksi sosial memandang kurikulum harus mampu menolong siswa menyesuaikan dengan masyarakatnya, dengan cara memberikan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan perubahan sosial. Konsep kurikulum humanistik memandang kurikulum sebagai alat untuk mnegmbangkan diri setiap individu siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Setiap individu pun mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi muali dari yang mendasar menuju yang lebih tinggi. Konsep ini melahirkan bentuk kurikulum yang berpusat pada anak didik atau child centered curriculum . Setiap siswa berkesempatan untuk belajar sesuai minat dan kebutuhannya masing-masing. Substansinya berupa rencana belajar yang disusun bersama antara anak didik dan guru. Adapun tujuan kurikulum humanistik menekankan pada segi perkembangan pribadi, integrasi dan otonomi individu. Tujuan ini dipanang dapat menjadi sarana mewujudkan diri. Contohnya, Tugas pendidikan dalam konsep ini adalah membantu individu dalam upaya mencapai perwujudan diri melalui pengembangan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu, kurikulum sekolah disusun dengan mengindahkan keserasian antara perkembangan pribadi dan perkembangan kognisi secara simultan. Pendidikan bukan semata-mata member tetapi menumbuhkan keberanian kepada siswa untuk melakukan sesuatu. Kebutuhan utama yang harus dipenuhi siswa adalah kebutuhan jasmaniah seperti makan, minum, dan tidur. Kebutuhan lainnya seperti kebutuhan akan rasa aman, kasih saying, atau rasa ingin diterima oleh kelompoknya, kebutuhan akan rasa dihargai dana kebutuhan perwujudan diri. B. Pendekatan Humanistik Ahli Psikologi dalam pendekatan ini adalah seperti Abraham Maslow, Rollo May, Carls Rogers dan Gordon Allport. Teori pendekatan humanistik memberi tumpuan kepada apa yang berlaku dalam diri seorang individu seperti perasaan atau emosinya. Teori ini menyatakan bahwa individu terdorong bertindak melakukan sesuatu kerana mempunyai satu kemauan atau keperluan dan bertanggung jawab atas segala tindakkannya. Menurut pendekatan ini, motivasi seseorang individu adalah kecenderungannya untuk berkembang dan mencapai keperluan untuk mengembangkan potensinya ke tahap maksimum. Abraham Maslow (1970) , belajar adalah proses yang berpusat pada pelajar dan dipersonalisasikan , dan peran pendidik amengemukakan Teori Hierarki Keperluan Maslow dengan praduga bahwa manusia tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapai. Menurut Maslow keinginan manusia terdiri dari lima hirarki kepentingan, antara lain: kebutuhan fisiologi, keselamatan, penghargaan dan kasih sayang, penghormatan dan keperluan sempurna. Sedangkan Rogers (1956) mengatakan bahawa manusia sentiasa berusaha memahami diri sendiri, mempengaruhi dan mengawal perlakuan dirinya dan orang lain. Rogers berpendapat bahwa manusia lahir dengan kecenderungan untuk kesempurnaan yang akan memandunya menjadi manusia yang matang. C. Teori Belajar Humanistik Tujuan utama dari humanisme adalah perkembangan dari aktualisasi diri manusia secara otonom. Dalam humanismedalah sebagai seorang fasilitator. Afeksi dan kebutuhan kognitif adalah kuncinya, sedangkan tujuannya adalah membangun manusia yang dapat mengaktualisasikan diri dalam lingkungan yang kooperatif dan suportif. Dijelaskan juga bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya. Karena itu, setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri secara maksimal. Menurut Carl Rogers, teori belajar humanis : a) Setiap individu adalah positif, serta menolak teori Freud dan behaviorisme. b) Asumsi dasar teori Rogers adalah kecenderungan formatif dan kecenderungan aktualisasi. c) Diri (self) adalah terbentuk dari pengalaman mulai dari bayi, di mana diri terdiri dari 2 subsistem yaitu konsep diri dan diri ideal. d) Kebutuhan individu ada 4 yaitu : (1) pemeliharaan, (2) peningkatan diri, (3) penghargaan positif (positive regard), (4) Penghargaan diri yang positif (positive self-regard). Penerapan Teori Humanis Dalam Kurikulum Pendidikan Menurut Gage dan Berline beberapa prinsip dasar dari pendekatan humanistik yang dapat kita pakai untuk mengembangkan kurikulum pendidikan adalah : 1. Murid akan belajar dengan baik apa yang mereka mau dan perlu ketahui . Saat mereka telah mengembangkan kemampuan untuk menganalisa apa dan mengapa sesuatu penting untuk mereka sesuai dengan kemampuan untuk mengarahkan perilaku untuk mencapai yang dibutuhkan dan diinginkan, mereka akan belajar dengan lebih mudah dan lebih cepat. Sebagian besar pengajar dan ahli teori belajar akan setuju dengan pernyataan ini, meskupun mereka mungkin akan tidak setuju tentang apa tepatnya yang menjadi motivasi murid. 2. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih penting daripada membutuhkan banyak pengetahuan. Dalam kelompok sosial, dewasa ini di mana pengetahuan berganti dengan sangat cepat , pandangan ini banyak dibagi di antara kalangan pengajar, terutama mereka yang datang dari sudut pandang kognitif. 3. Evaluasi diri adalah satu satunya evaluasi yang berarti untuk pekerjaan murid. Penekanan di sini adalah pada perkembangan internal dan regulasi diri. Sementara banyak pengajar akan setuju bahwa ini adalah hal yang penting, mereka juga akan mengusung sebuah kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan murid untuk berhadapan dengan kemauan eksternal. Krikulum Humanistik, Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme) 1. orientasi ke masa sekarang 2. asumsi : anak punya potensi 3. pendidikan ibarat bertani 4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator D. Karakteristik Kurikulum Humanistik Kurikulum humanistik memiliki beberapa karakteristik yang tidak lepas dari karakteristik pendidikan humanis, diantaranya adalah : - Adanya hubungan yang harmonis antara guru dan siswa Untuk membangun suasana belajar yang baik, hubungan antara guru dan siswa harus pula dibangun seharmonis mungkin, sehingga guru tidak terkesan menakutkan, karena pengaruh psikis sangat mempengaruhi daya tangkap siswa dalam belajar, jika kita lihat fenomena pembelajaran disekolah, ada istilah guru killer ataupun dosen killer, ini merupakan bukti bahwa ternyata masih ada dalam proses pembelajaran yang mana guru atau dosen yang ditakuti oleh para siswa atau mahasiswa, dan berimplikasi terhadap daya tangkap siswa. - Integralistik Maksudnya adalah dalam kurikulum humanistik menekankan kesatuan perilaku bukan saja yang bersifat intelektual ( Kognitif) tetapi juga emosional dan tindakan, ini merupakan komitment dari pendidikan humanis yang mana berupaya untuk mengembalikan pendidikan kepada realitas sosial. - Totalitas Maksudnya adalah kurikulum humanistik harus mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh ( totalitas ) , bukan terpenggal – penggal ( parsial ) - Model Evaluasi tidak ada kriteria pencapaian Seperti yang dijelaskan diatas bahwa kurikulum menekankan totalitas, oleh karena itu dalam model evaluasi yang dilakukan tidak ada kriteria pencapaian, karena kurikulum ini lebih menekankan proses bukan hasil, jika kita melihat fenomena UNAS dalam pendidikan kita di Indonesia, kriteria pencapaian yang diformat dalam UNAS sangat tidak humanis, karena hanya menitik beratkan kepada aspek kognitif sehingga keberhasilan pendidikan hanya di nilai dari angka bukan sikap, walaupun dalam KTSP format penilaian menggunakan aspek sikap. Tentunnya hal ini bertentangan dengan pendidikan humanis yang berorientasi terhadap pengembangan potensi manusia. Karakteristik kurikulum : 1. siswa adalah subjek, punya peran utama 2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 3. menekankan keutuhan pribadi 4. penyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah sumber : Anderson, L.W. and Krathwohl, (ed). (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Ausubel, D.P. and Robinson, F.G. (1969). School Learning. New York: Holt, Rinehart and Winston,Inc Beanne, J.A and Toepfer, G.F. and Alesi, Jr. S.J. (1986). Curriculum Planning and Development. Boston: Allyn and Bacon,Inc. Beanne, James A (Ed.). (1995). Toward A Coherent Curriculum. Alexandria, Virginia: ASCD. Brady, Laurie. (1990). Curriculum Development. New York: Prentice Hall. Diamond, R.M. (1991). Designing and Improving Courses and Curricula in Higher Education. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers. Fogarty, Robin. (1991). Integrate the Curricula. Palatine, Illinois: IRI/Skylight Publishing, Inc. Gardner, Howard. (1993). Creating Minds. New York: Basic Books. Johnson, E.B. (2002). Contextual Teaching and Learning. Thousand Oaks, California: Corwin Press, Inc. Longstreet, W.S. and Shane, H.G. (1993). Curriculum for a New Millennium. Boston: Allyin and Bacon, Inc. Marsh, Colin J. (2006). Key Concepts for Understanding Curriculum. London : RoutledgeFalmer. McNeil, J.D. (1985). Curriculum: A Comprehensive Introduction. Boston: Little, Brown and Company. Miller, J.P and Seller, W. (1985). Curriculum: Perspectives and Practice. New York: Longman Nunan, David. (1988). The Learner Centered Curriculum. New York: Cambridge University Press. Oliva, Peter E. (1992). Developing the Curriculum. New York: Harper Collins Publishers. Parkay, Forrest W., Anctil Eric J. and Hass, Glen. (2006). Curriculum Planning: A Contemporary Approah. Boston: Pearson. Schubert, W.H. (1986). Curriculum: Perspective, Paradigm, and Possibility. New York: Macmillan Publishing Co. Slattery, Patrick. (1995). Curriculum Development in the Postmodern Era. New York: Garland Publishing, Inc. Sukmadinata, Nana Sy. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya. ------------------------ (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Roosda Karya. ------------------------ (2002). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah. Bandung: Kesuma Karya. ------------------------ (2001). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Roosdakarya. Wiles, Jon and Bondi, Joseph. (1993). Curriculum Development: New York: Maxwell Macmillan International. Al Qur’an Surat Al Imran Nana Syaodih Sukmadinata , Pengembangan Kurikulum ; Teori dan Praktek . ( PT. Remaja Rosdakarya; Bandung ) 2007 . Suyanto dan Djihad Hisyam Refleksi dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia memasuki millennium III. ( Adi Cita Karya Nusa; Yogyakarta ) 2000 Musthofa Rembangy, M.S.I. Pendidikan Transformatif, Pergulatan kritis merumuskan pendidkan di Tengah arus Globalisasi, ( Penerbit Teras; Yogyakarta ) 2008.

Baca Selengkapnya......

Upaya Kami Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup

Pengertian Habitat Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. Makhluk hidup mempunyai dan memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidup. Tempat makhluk hidup tinggal disebut habitat. Makhluk hidup ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air. Selain itu, ada pula yang mengalami hidup di air dan di darat dalam daur hidupnya. Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya, habitat makhluk hidup tersebut harus tetap terjaga keseimbangannya. Makhluk hidup dengan lingkungan berlangsung hubungan saling ketergantungan. Apabila salah satu faktor dalam ekosistem tersebut punah, hilang, atau rusak maka kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di dalamnya pun ikut terganggu dan dapat mengakibatkan kepunahan. Hal itu tentu memberi dampak yang buruk bagi keseimbangan alam termasuk juga manusia terutama pada masa yang akan datang. Upaya Kami untuk Melestarikan Makhluk hidup Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal sangat berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup yang lain. Sehingga manusia memiliki kewajiban untuk mengurus, mejaga, dan mempertahankan kelestarian makhluk hidup. salah satu caranya adalah dengan menjaga keseimbangan dan kestabilan ekosistem. Kami sebagai manusia yang berpendidikan sadar benar betapa pentingnya menjaga kelestarian makhluk hidup. Oleh karena itu, kami selalu berupaya untuk menjaga kelestarian ekosistem di sekitar kami. Beberapa upaya yang kami lakukan untuk menjaga kelestarian makhluk hidup yaitu : a. Menghindari pembuangan limbah ke sungai Limbah merupakan zat sisa yang dapat menjadi racun dan mengakibatkan pencemaran. Limbah yang umum di buang ke sungai seperti sisa sabun atau deterjen, sampah plastik, limbah pabrik, dan lain-lain. Limbah-limbah yang di buang secara sembarangan ke sungai dapat mencemari sungai. Padahal sungai merupakan salah satu faktor penting dalam ekosistem. Sehingga apabila sungai tercemari oleh limbah maka keseimbangan ekosistem tersebut akan rusak. Karena, racun dalam limbah tersebut dapat membunuh biota atau makhluk hidup yang tinggal di sungai tersebut. Akibatnya dapat terjadi kepunahan makhluk-makhluk yang ada di dalam ekosistem sungai tersebut. Maka kami berupaya untuk tidak membuang limbah ke sungai melainkan ke tempat pembuangan yang telah disediakan. b. Mendukung gerakan reboisasi dan konservasi lingkungan Berkurangnya jumlah dan luas hutan sangat berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Padahal hutan merupakan ekosistem yang terluas dan terkaya dalam kehidupan makhluk hidup. karena hutan merupakan pusat rantai makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Oleh karena itu, hutan harus terjaga kuantitasnya dengan melakukan reboisasi terhadap hutan-hutan yang gundul dan rusak. Kami sangat mendukung gerakan-gerakan reboisasi dan konservasi dengan ikut menyumbang satu pohon atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan reboisasi. c. Menghindari pengunaan produk-produk yang dapat mengakibatkan rusaknya lapisan ozon secara berlebihan Rusaknya lapisan ozon terjadi karena zat-zat polutan yang menggumpul hingga naik ke lapisan ozon dan menyebabkan lapisan ozon tersebut tercemar dan menjadi berlubang. Akikibatnya terjadi efek rumah kaca yang menyebabkan suhu di bumi ters meningkat dan masuknya sinar ultra violet yang dapat mengakibatkan kerusakan kulit. Apabila efek rumah kaca tersebut di biarkan terus menerus, maka dapat mengakibatkan terjadinya global warming. Meningkatnya suhu di bumi berdampak besar bagi kelangsungan hidup semua makhluk yang tinggal di dalalmnya. Karena, dengan meningkatnya suhu di bumi maka keadaan iklim menjadi tidak stabil yang dapat mengakibatkan kematian bagi beberapa makhluk hidup karena sulit beradaptasi terutama makhluk hidup yang bergantung pada musim-musim tertentu seperti beberapa jenis bunga-bungaan, serangga, dan tanaman meranggas juga binatang musiman seperti beruang dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan hal tersebut kami berupaya untuk menghindari penggunaan produk-produk yang dapat mengakibatkan rusaknya lapisan ozon secara berlebihan seperti parfum spray, AC, dan kendaraan berasap tebal, juga menghindari pembakaran sampah yang bertumpuk-tumpuk, dan lain-lain. Manfaat yang Dapat Diperoleh Dengan melakukan hal-hal tersebut kelestarian makhluk hidup dan keseimbangan ekosistem akan lebih terjaga. Sehingga alam ini akan lebih lestari dan bermanfaat hingga masa yang akan datang. Karena, upaya sekecil apapun dapat berpengaruh terhadap lingkungan, makhluk hidup, dan ekosistem itu sendiri. Beberapa contoh manfaat dari upaya di atas antara lain : 1. Kehidupan biota air akan lebih terjaga, sehingga ekosistem yang berhubungan dengannya pun ikut terpelihara dan seimbang. 2. Rantai makanan dapat terus berjalan dengan seimbang dan sempurna. 3. Terhindar dari terjadinya kepunahan makhluk hidup. 4. Lingkungan terasa lebih nyaman, sehat, dan seimbang. 5. Ilmu pengetahuan dapat lebih berkembang. 6. Mendapatkan pahala dari Allah SWT. Beberapa manfaat tersebut dapat kita peroleh apabila upaya-upaya pelestarian terus dilakukan dan dikembangkan. Daftar rujukan Haryanto, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas 5, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000 Depdikbud, Makhluk Hidup, Jilid 1, 2, dan 3 SMP, Jakarta, 1991

Baca Selengkapnya......